Ilmu Pantul Sunan Kalijaga


Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah Putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali (penunggu sungai). Sedangkan versi yang lain mengatakan beliau menunggu tungkat Sunan Bonang di tepi sungai. Apapun versinya yang jelas beliau mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sungai. Kemudian kaedah ini berkembang menjadi sebuah ritual Kum kum Sebuah teknik ritual pernafasan tenaga dalam dan kebatinan yang di katakan sangat cepat membangunkan tenaga dalaman dan tenaga kerohanian seseorang. Fakta di atas saya kutipkan dari sebuah naskah kuno yang bertajuk Mertasinga yang merupakan pesan yang disampaikan, oleh Syekh Ataullah, salah satu guru dari Sunan Gunung Jati. Naskah ini diterjemahkan oleh Bapak Amman N. Wahjoe, yang memiliki dokumen ini secara turun menurun dalam keluarganya dan kepada anak muridnya. Penulis merupakan salah seorang yang terlibat dalam mengembangkan metode Sunan Kalijaga ini. Kaedah kum kum ini merupakan sebuah Ritual kerohanian warisan Kanjeng Sunan Kalijaga dan sangat popular bagi peminat ilmu kebatinan ”manunggaling kuala gusti” menyatu tidak bersatu, bercerai tidak berjauhan. Sebuah konsep sufi yang sangat terkenal dengan keampuhan pembangkitan tenaga kerohanian. Dalam metode ini atau kaedah mengamalkan sesuatu kebatinan Versi Sunan Kalijaga ini beberapa media tertentu .Media – media ini di perlukan sebagai saranan untuk meringankan sukma dan membuka pintu tenaga dalaman anda. CERITA RAKYAT SUNAN PANDAN ARANG Ki Pandan Arang I yang dalam pemerintahannya cukup cukup merasa sangat menderita dan kecewa kerana putri kesayangan yang cantik jelita menderita sakit lumpuh. Segala iktiar telah di lakukan , malangnya semua usaha beliau gagal dan tidak ada kemajuan. Putrinya tetap lumpuh. Sehinggalah beliau mempunyai nadzar, barang siapa dapat menyembuhkan putrinya akan diambil sebagai menantu. Pads suatu hari Sunan Kalijaga memberitahu bahwa di Gunung Gede ada orang yang pandai bernama Ranawijaya berasal dari Majapahit. Atas permintaan Ki Pandan Arang I, Ranawijaya datang ke Kadipaten. Dengan doa khusus beliau mendoakan sang putri. Akhirnya sang Putri dapat di sembuhkan . Akhirnya Ranawijaya diambil sebagai menantu. Pada saat Ki Pandan Arang I meninggal dunia, Ranawijaya menggantikan dengan gelar Ki Pandan Arang II. Daerahnya maju pesat, rakyatnya makmur termasuk perkembangan agama Islam cukup memuaskan. Namun kemakmuran dan keberhasilan dalam pemerintahannya membuat Ki Pandan Arang II lupa diri, ia jadi congkak, sombong dan kedekut. Ia selalu mengejar harta walaupun sudah melimpah ruah. Mengetahui keadaan semacam itu Sunan Kalijaga datang menyamar sebagai penjual rumput. Dalam kesempatan tawar menawar disisipkan peringatan terhadap perilaku Ki Pandan Arang II yang telah menyimpang dari ajaran agama Islam. Berulang kali Sunan Kalijaga datang memperingatkan namun tak dihiraukan. Akhirnya Sunan Kalijaga menunjukkan kesaktiannya, setiap tanah yang dicangkulnya berubah menjadi sebongkah emas dan diberikan kepada Pandan Arang. Pandan Arang sangat heran terhadap kesaktian penjual rumput. Setelah diketahui bahwa penjual rumput itu Sunan Kalijaga maka bersujud dan bertaubat. Pandan Arang melepaskan kedudukannya sebagai Adipati ingin berguru kepada Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga menyanggupi mengajarkan ilmu di Gunung Jabalkat dengan syarat perjalanan yang di tempuh tidak boleh membawa harta benda. Setelah bulat tekadnya Pandan Arang bersama istrinya meninggalkan Semarang menuju Gunung Jabalkat, Dasar naluri seorang wanita, Nyi Pandan Arang memasukkan seluruh perhiasannya dan sementara uang dinar ke dalam tongkat yang akan dibawanya. Dalam perjalanan Nyi Pandan Arang tertinggal jauh dari suaminya. Dia dihadang tiga orang penyamun. Direbutnya tongkat tongkatnya dan seluruh bawaannya. " Kangmas, tolong! Ada tiga orang penyamun! (Jawa: Kangmas, tulung! Wonten Tyang, salah, tiga.... lebih kurang saya berbahasa jawa he he he ) ". Menurut yang punya cerita tempat itu sekarang diberi nama Salatiga (salah-tiga). Pada saat Ni Pandan Arang kembali menolong istrinya, tiga orang penyamun itu marsh merebut perhiasan yang dipakai Nyi Pandan Arang. Melihat sikap kasar para penyamun Ki Pandan Arang menjadi marah. " Hei! Manusia mengapa nekad seperti kambing domba (Jawa : E, wong kok drufhus kaya wedhus)." Dengan izin Allah wajah Sambangdalan ( pemimpin penyamun ) itu berubah menjadl domba atau kaldai. Para penyamun takut mefihat kesaktian Ki Pandan Arang. Sambangdalan bertaubat dan minta supaya wajahnya dikembalikan seperti semula. Pandan Arang memaafkan kesalahannya tetapi wajahnya tetap seperti domba. Sambangdalan akhirnya menjadi pengikut Pandan Arang dan lebih dikenal dengan nama Syeh Domba.... Kesaktian Sunan Kalijaga Dari Sunan Kali Jaga terus Ki Pandan Arang dan Akhirnya Syeh Domba. dikatakan memiliki beberapa keilmuan kerohanian yang sangat luar biasa dengan Izin Allah. Menurut Guru kepada guru saya yang mempunyai sejarah dan wasilah sehingga kepada Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga dikurniakan berbagai karomah dan kesaktian adalah disebabkan mendekatkan dirinya dengan Allah sedekat dekatnya. Menurut guru saya lagi. Apabila Allah mencintai kita maka terjadilah ”pentajalian” segala sifat-sifatnya terhadap terhadap hamba. Kata beliau lagi ” bukan kamu yang melontar, tapi Allah yang melontar, bukan kamu yang melihat tetapi Allah yang melihat”. Salah satu syair hasil karya sunan Bonang , Boleh saya kutipkan disini terjemahan dari syair yang aslinya berbahasa Jawa tersebut: Obat hati ada lima perkara. Yang pertama, baca Qur’an dan maknanya Yang kedua, shalat malam dirikanlah Yang ketiga, berkumpulah dengan orang saleh Yang keempat, perbanyaklah berpuasa Yang kelima, dzikir malam perpanjanglah. Siapa yang bisa melakukan salah satunya Semoga Tuhan memberikan penyembuhnya.

Disamping anda akan memperoleh pantulan ilmu hikmah secara laduniah, anda-pun secara bertahap memiliki kemampuan dalam hal ilmu Penerawangan dan Kasepuhan = kebathinan tingkat tinggi = Hakekat dan Makrifatubbillah. Dengan syarat anda tekun berlatih dan lelaku bathin seperti di bawah ini : Gemar ber-tafakhur = hening = ber-meditasi di malam hari ketika "sirep jalma" = jam waktu istirahat/tidur di atas pukul 12 malam. Rajin dan ber-istiqomah mengirimkan do'a kepada Kanjeng Sunan Kalijaga, seperti : Membaca Q.S Al-Fatihah 100 x dalam satu hari dan diperuntukan kepada beliau (=ber-Tawwasul). Membaca Sholawat Nabi sebanyak-banyaknya. Dan apabila amalan/lelaku tersebut anda kerjakan secara istiqomah tanpa batasan waktu, maka kemungkinan besar anda memperoleh anugerah khodam ilmu kunci = sir = ilmu siningit = tersembunyi dan ter-hijab =rahasia ilmu Allah yang lain secara laduniah. LELAKU BERGURU LANGSUNG PADA BELIAU : Sebelumnya sesuci terlebih dahulu dari kotoran dhahir dan bathin dengan mandi keramas dan mengerjakan 2 rokaat sholat hajat di-tepian sungai yang tidak terlalu dalam dan deras arusnya. Kemudian berendamlah di sungai yang bening pada tengah malam hingga pukul 0.3.00 menjelang fajar sidiq Ketika berendam di sungai tersebut, awali dengan bacaan Syahadat 1x dan dilanjutkan dengan membaca Takbir =(Allahu Akbar) 11 x sambil menahan nafas anda. Kerjakan lelaku tersebut selama 7 hari berturut-turut hingga tiba saatnya anda akan ditemui langsung oleh Beliau. Dan semoga Beliau berkenan mengajarkan ilmu sir = laduniah ketika melihat kesungguhan dan ke-ikhlasan hati anda dalam belajar ilmu ke-bathinan tingkat tinggi ini.

Ilmu ini bisa  didapatkan melalui laku batin yaitu mencari suasana hening.siapapun Insya ALLAH bisa memilikinya asal rajin mengirikan doa kepada kanjeng  sunan kalijaga.
                     Doa yang di amalkan ada dua macam yaitu.
1.       Surat AL Fatihah.diamalkan 100(seratus) kali dalam satu hari.
Di peruntukkan pada kanjeng sunan Kalijaa.
2.       Membaca salawat.seperti :   Allahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammad
Wa alaa aliihis shali wa sallim.
                       Apabila amalan ini di lakukan secara khusyuk,kemungkinan Anda akan menerima khodam Ilmu kunci yang lain.dan sebagai manakita ketahui,Kanjeng  Sunan Kalijaga adalah wali yang memiliki khodam ilmu teramat banyak karena ia adalah seorang wali yang hidup dan dibesarkan dari dua kultur , yaitu kultur Jawa yang sarat dengan laku tirakat dan kultur sufi keislaman

Komentar

Postingan Populer