Mencari Hari Baik



Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan yang tergolong ‘besar’, maka orang mudah tergoda untuk mencari hari baik. Mulai dari menandatangani naskah kerjasama, membuka usaha, pindah rumah, menentukan hari untuk seminar atau melakukan perjalanan semua akan sibuk mencari tanggal (termasuk jam) baik.
Peletakan batu pertama atau menggali kuburan – terkait kegiatan menggali tanah - dilakukan dengan mencari tanggal baik terlebih dahulu. Ada pantangan atau larangan bahwa pada hari atau tahun tertentu tidak boleh melakukan renovasi rumah pada sektor-sektor arah tertentu.
Pemotongan pita atau pembukaan selubung kain merah untuk menutupi nama toko atau nama usaha juga harus mencari hari baik demi meraih sukses di masa depan.

Mencari hari baik bukan hal baru bagi masyarakat Cina. Banyak ditemukan bukti-bukti retakan tulang (oracle bone) untuk divinasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berkisar tentang waktu menguntungkan untuk melakukan suatu tindakan (aksi). Divinasi jaman dahulu, kisaran tahun 1500 – 1045 S.M., dilakukan dengan membakar tempurung kura-kura dan tulang mamalia (Rincian ada pada ‘Mengenal Kitab I Ching. Sebuah Kebenaran Tak Berubah Tentang Perubahan’) setelah terlebih dahulu mengajukan pertanyaan.
Aktivitas di atas didasari pada alasan bahwa apabila melakukan akvititas tidak selaras dengan musim (waktu) akan merusak tatanan kosmis dan mengundang (reaksi) negatif.

Cara di atas kurang praktis karena masih ada peran pembaca nasib (fortune teller). Dalam perkembangannya, penetapan hari-hari untuk keperluan tertentu dituangkan ke dalam almanak yang kemudian disebut dengan Tung Shu. Rekomendasi harian ada pada Tung Shu mulai dari menaman pohon, pindah rumah, membuka usaha, mengadakan rapat, melakukan perjalanan, membuka usaha baru bahkan mengadakan pesta perkawinan atau memotong rambut.
Peran pembuatan Tung Shu, kemudian diambil-alih oleh Raja atau negara sebelum dialihkan sebagai sarana komunikasi dari atas-ke-bawah (top-down) sekaligus media agar terjadi koordinasi bagi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para birokratnya. Dari aspek religius, akurasi kalender memungkinan negara menentukan skedul upacara ritual pada saat yang tepat. Pada saat bersamaan, kalender merupakan cara negera melegimatikan kekuasaannya.

Menjelang pergantian tahun ramai dijajakan Tung Shu dalam bentuk buku dengan gambar depan bergambar shio tahun mendatang dan tulisan berbentuk karakter Cina karena lazimnya buku ini dicetak di Hongkong atau Malaysia sebelum didistribusikan ke negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah warga keturunan Cina. Buku Tung Shu ini dapat dengan mudah dibeli di kaki lima di  Singapura dan Kuala Lumpur tapi dapat juga dicari di kawasan Glodok dan Pluit di Jakarta.

Selain dalam bentuk buku, ada Tung Shu dibuat dalam bentuk kalender atau agenda. Ada beberapa Master mencetak dalam format ini. Master Joey Jap. Master Raymond Lo (bersama Ricky Than) dan Master Tan Khoon Yong hampir setiap tahun mencetak kalender atau agenda ini dengan harga jual di atas Tung Shu dalam bentuk buku.

Penentuan hari baik bukan hanya berdasarkan Tung Shu yang terkesan berlaku bagi semua orang. Ada banyak metode mencari hari baik yang dapat dipakai untuk diri pribadi,  jika merasa bahwa hari baik tidak berlaku untuk semua orang, namun dibawah hanya diambil 3 metode yang mungkin pernah Anda dengar dan diurut mulai dari yang paling mudah/atas dan makin ke bawah makin sulit.

Delapan Karakter (Ba Zi) atau Analisis Pilar (Pillars of Destiny)
Xuan Kong Da Gua
Qi Men Dun Jia

Waktu (menguntungkan) yang diperoleh lewat ketiga metode di atas selalu berbeda, sehingga timbul pertanyaan metode manakah yang paling unggul dan paling tepat dapat menentukan waktu? Apabila Anda menggunakan metode berbeda lagi, maka akan diperoleh waktu yang berbeda pula.l

Satu metode (dalam kerangka yang lebih luas adalah aliran dalam feng shui) menyatakan waktu tertentu adalah menguntungkan, tapi metode lain atau aliran lain menyatakan tidak menguntungkan. Bagi bangsa Barat, perbedaan ini dapat mengundang perdebatan panjang. Mengapa di Cina tidak ada masalah dengan hal di atas?

Di Cina, untuk menghindari debat, dibuat penjelasan yang panjang. Dalam kasus ini, solusi dinyatakan bahwa apabila metode satu benar sebab pada waktu pertanyaan diajukan waktunya menguntungkan untuk aktivitas tertentu sedang metode atau aliran lain juga benar, waktu tidak menguntungkan karena untuk aktivitas yang berbeda.
Tidak adanya kepastian tentang waktu yang [paling] menguntungkan itu sendiri dapat menjadi kendala. Ibarat bahwa setiap perselancar melihat ombak yang sama namun dapat mengartikan secara berbeda. Seorang perselancar melihat ombak di laut saat ini sebagai kesempatan baik (waktu menguntungkan), namun perselancar lain melihat bukan saat yang tepat (waktu merugikan). Jadi waktu [paling] menguntungkan itu sangatlah relatif.

Jika masih merasa belum cocok dengan teknik-teknik yang disebutkan di atas, Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang apakah waktu tertentu tepat untuk aktivitas tertentu yang akan dilakukan dengan cara melempar 3 koin sebanyak 6 kali guna membentuk heksagram (menggunakan I Ching) sebelum dibuat interpretasi guna menentukan waktu tersebut menguntungkan atau belum tepat dan perlu dicari waktu yang lain.  Atau abaikan metode di atas, lakukan sesuai dengan jadual waktu yang Anda tetapkan sendiri.


Komentar

Postingan Populer